Negara kesatuan republik indonesia HARGA MATI

Rabu, 28 November 2012

Materi Kelas XII (Setting Dial-Up)

Setting Dial-Up
Langkah – langkah Melakukan Koneksi ke Internet melalui Dial Up Connections

Salah satu layanan yang disediakan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia ( TelKom ) untuk memudahkan masyarakat dalam berhubungan dengan dunia ‘maya’ adalah layanan TelkomNet Instan yang menggunakan koneksi Dial Up ( menggunakan line telepon ).
Ada tiga hal utama yang mesti dilakukan :
1. Menginstal Modem
2. Setting Koneksi ke TelKomNet Instan
3. Dial ke TelKomNet Instan

1. Menginstal Modem
Berdasarkan letaknya modem terbagi dua macam, modem internal dan modem eksternal. Modem internal terletak di dalam Cassing CPU. Biasanya terpasang pada Slot PCI pada Motherboard. Sedangkan modem eksternal terletak di luar dari Cassing CPU. Modem jenis ini bisa dikatakan modem portable karena dapat dengan mudah di pasang dan di lepas. Umumnya modem eksternal terhubung melalui Port USB.
Namun demikian cara menginstalnya sama. Ada beberap jalan dalam menginstal Modem. Pada bagian ini kita akan membahas salah satunya.
Misalnya kita sudah memiliki modem internal yang telah terpasang dengan baik pada Slot PCI Motherboard.

• Driver yang disertakan pada modem tersebut biasanya sudah memiliki layanan autorun. Sehingga sesaat CD driver tersebut kita masukan akan tampil gambar sbb :



• Pilih PCI Modem. Karena modem yang kita miliki jenis modem internal yang terpasang pada Slot PCI Motherboard. Jika modem yang kita miliki terhubung ke port USB maka kita pilih USB modem.



• Pilih Install Modem Driver

Tentukan sistem operasi yang kita gunakan. Pilih Win 98 jika Sistem Operasi kita menggunakan windows 98 atau Pilih Win XP jika kita menggunakan Sistem Operasi Windows XP. Misalnya kita pilih Win XP.





Tunggu proses instalnya beberapa saat.



• Proses instal modem telah berhasil dengan sempurna.



• Untuk membuktikannya, kita dapat melihat modem yang telah diinstal pada :

Pilih Start > all program > klik kanan pada my computer > properties.
Pilih Tab Hardware > Device manager. Window Device Manager akan memperlihatkan bahwa Modem jenis Smart Link 56K Voice Modem telah terinstal dengan baik.



2. Setting Koneksi ke TelKomNet Instan

Setelah modem terinstalasi dengan baik, langkah berikutnya agar kita dapat terkoneksi dengan internet adalah kita melakukan hubungan/koneksi ke salah satu Internet Service Provider yang ada. Pada kasus ini kita akan koneksi ke PT. Telkom dengan memanfaatkan layanan TelkomNet Instan. Langkah – langkahnya adalah sbb :

• Pilih Start -> all program -> accessories -> communications -> new connections wizard

Pilihan di atas membantu kita untuk koneksi TelkomNet Instan menggunakan wizard.







• Pilih Next



Pilih Set up my connections manually

• Pilih Next



Pilih Connect using dial-up modem

• Pilih nama Internet Service Provider (ISP). Misalnya telkomnet



• Ketik nomor teleponnya.



• Isi username dan password. Usernamenya telkomnet@instan dan passwordnya telkom.



• Kita sudah dapat melakukan koneksi ke internet menggunakan dial up telkomnet@instan.

3. Dial ke telkomnet Instan
Setelah proses instalasi modem dan membuat hubungan selesai dengan sempurna maka kita sudah dapat melakukan Dial ke telkomnet Instan.
Caranya :
• pilih start -> connection -> telkomnet@instan
• isi username dan passwordnya.
• Klik Dial.

Materi Kelas XII (Mengkonfigurasi Mikrotik)

Mengkonfigurasi Mikrotik
 Sebelum memulai hal yang harus di ada atau perlu di ketahui adalah:
  1. Winbox (download di www.mikrotik.co.id)
  2. IP Publik (192.168.26.7)
  3. Gateway (192.168.26.254
  4. DNS Server (10.11.12.1)
  5. IP standar dari router mikrotik adalah : 192.168.88.1
  6. Login Name : admin password : Kosongkan saja
Jalankan WInbox
Tekan tombol kotak
Klik pada mikrotik yang akan di setting
Pada login name masukan “admin” dan kosongkan pada kolom password, klik connect
Akan muncul pemberintahuan bahwa Router OS sudah menpunyai konfigurasi standar, apakah akan kita pertahankan atau di hapus. Lebih baik Dihapus saja. Klik pada Remove Configuration
Selanjutnya pada klik menu interface, didalam interface terdapat dua interface, ether1 yang kita asumsikan terhubung dengan internet/IP Publik dan wlan1 yang terhubung dengan jaringan lokal bertindak sebagai akses point. Untuk ether1 tidak perlu kita rubah setingannya dulu langsung klik pada wlan kemudian aktifkan wlan1 dengan menklik tombol centang warna biru.

Klik dua kali pada wlan1, kemudian pada tab wireless rubahlah setingan menjadi
Mode     : ap bridge
SSID    : latihan (nama bebas, menyesuaikan)
Untuk band yang kita pakai pada akses point ini menggunakan sikyal dengan frequensi 5GHz-a, jika menggunakan type akses point yang lain rubah setingan band sesuai dengan frquensi siknyalnya.
Klik OK
Memberikan IP pada Interface dan Gateway serta DNS Server


Klik pada New Terminal
Kemudian ketikan perintah untuk memberi IP addres pada ethe1
ip address add address=192.168.26.2 netmask=255.255.255.0 interface=ether1
Memasukan gateway untuk konek ke internet (diberikan oleh operator prnyrdia layanan internet)
ip route add gateway=192.168.26.254
Memasukan DNS Server
ip dns set server=10.11.12.1 allow-remote-requests=yes
jika menggunakan router OS versi 4,5 ke bawah gunakan command
ip dns set primary-dns=192.168.30.254 allow-remote-requests=yes

Memasukan perintah routing
ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
menambahkan juga IP Addres untuk wlan1
ip address add address=192.168.40.1 netmask=255.255.255.0 interface=wlan1
DHCP Server

IP Pool, yaitu range IP yang bisa digunakan oleh server DHCP anda. Untuk case ini PC akan diberikan ip dari 192.168.40.12 sampai 192.168.40.254, berarti ada 253 PC yang bisa dihandle server DHCP.
ip pool add name=dhcp_pool ranges=192.168.40.2-192.168.40.254

setting DHCP Server

ip dhcp-server add address-pool=dhcp_pool 
authoritative=after-2sec-delay bootp-support=static 
disabled=no interface=wlan1 lease-time=3d name=dhcp_server 
server DHCP menggunakan address pool dgn nama “dhcp_pool” dan menggunakan “wlan1″ untuk interface yang digunakan mikrotik (interface tersebut yang terhubung dengan switch/hub jaringan lokal anda)
ip dhcp-server network 
add address=192.168.40.0/24 comment="" dns-server=192.168.40.1
 gateway=192.168.40.1 netmask=255.255.255.0 
DHCP mikrotik menggunakan Network ID 192.168.40.0/24 Netmask 255.255.255.0 (/24) dengan pemberian gateway ke 192.168.40.1 dan DNS 192.168.40.1 
Memberikan Password Pada Akses Point

Buat security Profile dulu dengan cara klik pada menu Wireless, pada wireless table masuk pada Security Profile, klik pada tombol Tambah (+)
Nama profile        : Bebas
Authetication Type    : cukup WPA PSK saja
WPA Pre Shared Key    : Masukan password yang diinginkan
Kalau sudah klik OK

Langkah selanjutnya klik pada tab interface, klik dua kali pada wlan1
Pada interface wlan, masuk pada tab wireless. Rubah security Profile menjadi profile yang tadi sudah kita buat
Klik ok
Menambah User

Untuk menambah, menghapus atau mengedit user, klik pada menu System kemudian pilih User

Pada menu User List klik pada tombol tambah (+), kemudian masukan nama user baru kemudian pilih group Full untuk memberikan hak akses full pada nam login yang baru. Klikk pada menu password untuk memberikan password pada user.

Materi Kelas XII (Mengkonfigurasi TP-Link)

Mengkonfigurasi TP-Link



Kali ini mem-posting artikel tentang networking yaitu cara setting wireless router TP-Link. Disini tidak terlalu rumit dalam mengkonfigurasikan baik sebagai client maupun sebagai gateway wifi atau biasa dikenal sebagai hotspot.

Baik sobat langsung saja, sebelum sobat melakukan konfigurasi ada baiknya kita menentukan terlebih dahulu topologi agar supaya mudah dalam memahaminya :
Berikut gambaran topologinya :

Cara Setting Wireless Router TP-Link

Untuk konfigurasinya sebagai berikut :

  1. Untuk lebih memudahkan kita dalam melakukan penyettingan wireless router, terlebih dahulu kita setting alamat komputer atau laptop kita menjadi 192.168.1.2 karena dalam keadaan default TP-Link Wireless Router memiliki alamat 192.168.1.1 sehingga kita men setting komputer kita dengan alamat berbeda, ingat bahwa alamat harus bersifat unik dalam arti tidak ada device network yang sama alamatnya.

  2. Buka browser sobat, dalam hal ini saya menggunakan mozilla firefox kemudian inputkan IP Address (alamat) dari Wireless Router tadi yaitu 192.168.1.1 ke address bar browser sobat kemudian tekan enter.
    Cara Setting Wireless Router TP-Link

  3. Masukkan username : admin dan password : admin maka akan muncul interface dari Wireless Router TP-Link. (perlu diketahui bahwa wireless router ini kita akan hubungkan dengan modem ADSL, pada umumnya IP Address default dari modem adalah 192.168.1.1 sehingga kita harus mengganti IP Address yang berada di wireless router yang akan kita setting lebih lanjut, untuk mudahnya kita beri saja alamat wireless router menjadi 192.168.2.1 dan alamat komputer/laptop kita ubah menkadi 192.168.2.2 supaya kita dapat melanjutkan settingan terhadap wireless router).
    Pilih menu Network > LAN isikan alamat seperti diatas kemudian Subnet Mask : 255.255.255.0
    Cara Setting Wireless Router TP-Link

  4. Restart Wireless Router TP-Link dengan memilih menu System Tools > Reboot kemudian tunggu beberapa saat kemudian masuk ke sistem Wireless router TP-Link seperti langkah awal.

  5. Setelah masuk ke interface administrator, pilih menu Quick Setup kemudian next dan isikan settingan sebagai berikut :
    Cara Setting Wireless Router TP-Link
    • Wireless Radio : Enable
    • SSID : TP-Link_DE3896 (bisa diisi sembarang sesuai nama hotspot sobat)
    • Region : Indonesia
    • Channel : 6 (sesuaikan : channel yang belum dipergunakan disekitar hotspot sobat)
    • Mode : 54Mbps (802.11g)
    • Next

  6. Selanjutnya adalah setting Gateway dan DNS dengan memilih menu Network > WAN (sesuaikan dengan modem ADSL sobat).
    • Klik Renew pada bagian Gateway dan isikan IP Address modem yaitu 192.168.1.1
    • Checklist bagian Use These DNS Server isikan DNS Server yang terdekat di wilayah sobat misalnya untuk indonesia timur saya menggunakan untuk Primary DNS : 203.130.193.74 dan Secondary DNS : 203.130.196.155
    • Save untuk menyimpan hasil settingan.

  7. Langkah selanjutnya adalah setting security wireless router nya agar orang yang berhak yang dapat menggunakan koneksi, pilih menu Wireless > Wireless Setting :
    Cara Setting Wireless Router TP-Link

    • Beri tanda centang Enable Wireless Security
    • Security Type : WEP
    • Security Option : Automatic
    • WEP Key Format : Hexadecimal
    • Key1: 1234567890 (bisa diganti); Key Type: 64bit

  8. Langkah terakhir yaitu dengan menyetting DHCP server agar client secara otomatis mendapatkan IP Address sendiri, yaitu pilih menu DHCP > DHCP Setting kemudian isikan range IP Address (sesuaikan berapa komputer/laptop yang akan terhubung) misalnya Start IP Address : 192.168.2.2 dan End IP Address : 192.168.2.10 berarti IP Address (alamat) yang digunakan oleh client baik terhubung menggunakan wifi atau kabel akan menempati alamat 2 sampai dengan 10.

  9. Save dan Reboot untuk Wireless Router TP-Link sobat dan siap untuk digunakan.

Mudah bukan, langkah selanjutnya koneksikan Wireless Router TP-Link sobat dengan Modem ADSL agar teman-teman dapat menikmati layanan internet grati.

Materi Kelas XII (Antenna Jaringan)

Antenna Jaringan


1. Antena Omnidirectional

Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often described as “donut shaped”. Pola ini sering digambarkan sebagai “donat berbentuk”. Omnidirectional antenna can be used to link multiple directional antenna in outdoor point-to-multipoint communication systems including cellular phone connections and TV broadcasts. Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV.
Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.

 2. Antena Grid 


Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.

3. Antena Parabolik



- Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh
- Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi


Kelebihan antenna parabola
  • Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna.
  • Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap.
  • Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi.
  • Signal quality dapat maksimum
Kekurangan antenna parabola
  • Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5
  • Membutuhkan lebih banyak LNBF
  • Channel yang diterima lebih sedikit

Materi Kelas XII (Jenis Topologi beserta Kekurangan dan Kelebihan)


Jenis Topologi beserta Kekurangan dan Kelebihan

Sebuah jaringan komputer dibangun menggunakan suatu topologi jaringan. Tidak semua topologi jaringan sesuai untuk digunakan dalam sebuah jaringan komputer. Hal itu dipengaruhi dari sumber daya yang akan digunakan untuk membangun jaringan. Oleh karena itu seorang administrator jaringan harus cermat dalam memilih topologi yang cocok untuk jaringan yang akan di buatnya. Dalam posting kali ini saya mengulas beberapa jenis topologi jaringan yang umum di gunakan beserta kelebihan dan kekurangan masing-masing.

a. Topologi Bus

Gambar 1 : Prinsip Kerja Topologi Bus

Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentangkan kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.

Kelebihan topologi Bus :
  • Layout kabel sederhana sehingga instalasi relatif lebih mudah
  • Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya
  • Hemat kabel sehingga biaya instalasi relatif lebih murah
  • Penambahan dan pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
Kekurangan topologi Bus :
  • Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal
  • Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit
  • Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.
  • Keamanan data kurang terjamin
  • Diperlukan repeater untuk jarak jauh
b. Topologi Ring

Gambar 2 : Prinsip Kerja Topologi Ring

Disebut topologi ring karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.

Kelebihan topologi ring :
  • Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat
  • Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanandari server
  • Trasmisi data yang relatif sederhana seperti perjalanan paket data dalam satu arah saja.
Kekurangan topologi ring :
  • Kerusakan pada salah satu media pengirim/terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan
  • Paket data harus melewati setiap komputer antara pengirim dan penerima, sehingga menjadi lebih lambat
  • Pengembangan jaringan menjadi lebih kaku karena penambahan terminal atau node menjadi lebih sulit bila port sudahhabis.

c. Topologi Star

Gambar 3 : Prinsip Kerja Topologi Star

Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.

Kelebihan topologi star :
  • Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan menjadi mudah
  • Kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
  • Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.
  • Kontrol terpusat sehingga memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan serta memudahkan pengelolaan jaringan.
Kekurangan topologi star :
  • Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi
  • Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.
  • Boros dalam penggunaan kabel
  • Kondisi HUB harus tetap dalam kondisi baik, kerusakan HUB berakibat lumpuhnya seluruh link dalam jaringan sehingga computer tidak dapat saling berkomunikasi.

d. Topologi Tree

Gambar 4 : Prinsip Kerja Topologi Tree

Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup.

Kelebihan topologi tree :
  • Memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point
  • Mengatasi keterbatasan pada topologi star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub.
  • Topologi tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang lebih mudah diatur
  • Topologi tree ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.
Kekurangan topologi tree :
  • Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
  • Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
  • Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
  • HUB menjadi elemen kritis.

e. Topologi Mesh

Gambar 5 : Prinsip Kerja Topologi Mesh

Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi. setiap perangkat Setiap prrangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).

Kelebihan topologi mesh :
  • Dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat tujuan.
  • Data dapat di kirim langsung ke computer tujuan tanpa harus melalui computer lainnya lebih cepat. Satu link di gunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang di tuju.
  • Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
  • Mudah dalam proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Kekurangan topologi mesh :
  • Setiap perangkat harus memiliki I/O port. Butuh banyak kabel sehingga butuh banyak biaya.
  • Instalasi dan konfigurasi lebih sulit karena komputer yang satu dengan yang lain harus terkoneksi secara langsung.
  • Biaya yang besar untukmemelihara hubungan yang berlebih.

Materi Kelas XI (Mengkonfigurasi ClearOS )

Mengkonfigurasi ClearOS 

 ClearOS diciptakan sebagai Sistem Operasi untuk Router. Linux ClearOS bersifat gratis untuk versi Enterprise Edition, stabil dan konfigurasi dapat dilakukan dengan mudah (web-based). Bagi yang sudah berpengalaman dengan Linux Command, ClearOS dapat dikonfigurasikan lewat console (text based).

ClearOS tersedia juga dalam versi berbayar dengan beberapa aplikasi tambahan serta tehnical support online dari pengembang. Feature yang dapat dikonfigurasikan pada ClearOS adalah Gateway Service, DNS Service, Content Filtering, Monitoring System, Bandwith Management dan Web Server.

Implementasi ClearOS sebagai router cocok diaplikasikan pada layanan koneksi internet seperti Internet Service Provider (ISP) maupun layanan nirlaba seperti institusi pendidikan tanpa perlu membayar biaya lisensi seperti yang berlaku pada sistem operasi tertentu. Penulis mencoba menuangkan sedikit pengalaman selama lebih dari 2 tahun menggunakan ClearOS yang pada awalnya dikenal dengan nama ClarkConnect.

1. Pra Instalasi

Kebutuhan Hardware :


  • Processor - Up to 16 processor Pentium/Celeron/AMD
  • RAM - Minimal 512 MB atau lebih
  • Hardisk - Instalasi dan log sistem minimal 1 GB
  • CDROM - Dibutuhkan saat instalasi
  • Network Cards - PCI/ISA/PCMCIA, 2 Unit
  • Monitor - Dibutuhkan saat instalasi
  • Keyboard - Dibutuhkan saat instalasi
  • Broadband - Ethernet/Cable/DSL Connection
  • Tidak mendukung layanan koneksi ISDN/Satelit
Hardware yang digunakan penulis untuk instalasi Router ClearOS :

PIV 2,26 GHz, RAM 512 MB, HDD IDE 80 GB, 2 (dua) Network Card 10/100

Atur konfigurasi Basic Input Output Sistem (BIOS) agar first bootnya dari CDROM.

2. Instalasi


Perhatian : Instalasi berakibat menghapus semua data yang terdapat pada HD


Pada proses instalasi ini penulis menggunakan ClearOS versi 5.1 Enterprise Edition.

Proses instalasi awal diawali dengan 2 (dua) menu pilihan ;

Untuk instalasi baru atau upgrade, tekan tombol ENTER
Untuk proses pertolongan (rescue) ketik ‘rescue’. Proses selanjutnya adalah memilih bahasa pengantar selama proses instalasi berlangsung


Pilih jenis keyboard sesuai bahasa pengantar dilanjutkan jenis keyboard yang dipakai


Selanjutnya Adminstrator akan memilih metode instalasi yang akan digunakan, lewat local CDROM atau lewat FTP. Dikarenakan kita menggunakan CDROM, pilih media tersebut ikuti dengan menekan tombol ENTER


Proses instalasi selanjutnya adalah memilih opsi instalasi baru atau upgrade dari versi sebelumnya.


Pada langkah berikut ini, sebelum data hardisk terhapus, Administrator dapat membatalkannya dengan menekan tombol ‘BACK’. Jika kita sudah yakin untuk proses instalasi, ketik ‘Linux’ dan ikuti dengan menekan space bar agar kursor berada pada tombol ‘OK’


Proses Awal Instalasi ClearOS..


Jika akan menggunakan ClearOS sebagai ‘Gateway mode’ dalam ini sebagai router/gateway diperlukan 2 (dua) buah Ethernet card, satu external interface yang terhubung ke jaringan Internet Service Provider (ISP) dan satu lagi ke Local Area Network (LAN). Untuk aplikasi ClearOS server seperti Web, FTP, file sharing dan/atau proxy service yang berada dibelakang firewall yang hanya menggunakan 1 (satu) Ethernet card gunakan pilihan ‘Standalone mode’


ClearOS memberi dukungan (support) beberapa jenis koneksi broadband seperti Ethernet, Cable, DSL Standard, DSL PPoE tetapi belum mendukung koneksi broadband via satelit, wireless dan Wimax.


Pada langkah berikut ini Installer membutuhkan pengaturan IP Address, apakah menggunakan Dynamic Configuration (BOOTP/DHCP) atau IP Address static. Tetapi umumnya Internet Service Provider (ISP) akan memberikan layanan IP Static untuk mempermudah pengelolaan account dan tagihannya.


Input IP Address Public..


Selanjutnya mengatur IP Address pada Local Area Network (LAN). Kita bisa menyesuaikan dengan jaringan lokal yang sudah terbentuk atau mengikuti IP default yang ada untuk sistem penomoran IP Address yang baru. Masukkan DNS milik OpenDNS yakni 208.67.222.222


Hostname adalah pemberian nama unik pada internal network untuk mempermudah identifikasi server ClearOS.

Selanjutnya masukkan password sistem untuk ‘root’ account, sebagai level tertinggi dalam operating sistem Linux. Sangat disarankan untuk memberikan password dalam tingkatan high level (gabungan dari huruf dan angka) untuk mengurangi kemungkinan gangguan dari luar yang masuk ke dalam sistem.


Untuk pengguna yang baru mengenal Linux disarankan mengikuti aturan default pada proses partisi hardisk (automatic partition). Pengguna Linux yang cukup mahir, dapat mengkustomisasi sendiri pengaturan partisi yang diinginkan.


Modul-modul ClearOS berupa Redhat Package Manager (RPM) didesain sedemikian rupa untuk memberikan kemudahan pengguna dalam menentukan paket-paket yang akan diinstalasi maupun diaktifkan pada service. Modul yang ada merupakan bagian dari Open Source Software (OSS) yang telah melalui proses testing, uji stabilitas dan kemudahan penggunaannya. Pilih paket yang ada atau sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang diperlukan.


Pada langkah ini sistem akan memberikan pertanyaan konfirmasi, apakah konfigurasi dan pemilihan paket sudah sesuai kebutuhan.


Langkah selanjutnya sistem melakukan format hardisk dilanjutkan instalasi sesuai paket yang kita pilih. Proses instalasi berlangsung sekitar 5-30 menit bergantung banyaknya modul/paket yang dipilih serta spesifikasi perangkat keras yang digunakan.


Akhir Proses Install..


3. Metode Remote Access Server

Sistem Administrasi ClearOS dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni telnet, Secure Shell (SSH) serta Web-based. Tetapi cara yang disarankan adalah akses remote server menggunakan SSH dan Web-based. Telnet tidak dianjurkan karena tidak aman.

Ketika pertama kali mengakses router ClearOS melalui web-based (https), Administrator diingatkan oleh browser tentang kemungkinan ’tidak aman’nya cara yang dilakukan. Selanjutnya diminta untuk mengunduh ’sertifikat’ . Contoh menggunakan browser Firefox. Peringatan yang hampir sama juga terjadi pada browser lain (Internet Explorer, Opera dan sejenisnya). Pada address bar ketikkan https://IP_Address_router:81 misalnya https://192.168.0.1:81

Cara yang sama berlaku juga ketika Administrator hendak mengakses menggunakan IP Public. Namun secara default service tersebut masih ditutup oleh kebijakan firewall incoming.


Untuk melanjutkan koneksi ke router, klik ’I Understand the Risks’


Selanjutnya klik ’Add Exception’


Selanjutnya akan muncul halaman awal login ClearOS.


selanjut 'login root'


Masukkan username ’root’ tanpa tanda petik diikuti dengan password


Registrasi system diperlukan agar pengguna (Administrator) mengetahui informasi adanya update paket/modul serta support dari pengembang ClearOS. Setelah itu membuat account


Langkah pertama registrasi system diawali dengan membuat Akun dengan username yang akan dipakai oleh pengguna ClearOS (Administrator) sepanjang user tersebut belum digunakan orang lain.


proses account selanjutnya..


proses account selanjutnya..


proses Term of service (ToS)..


proses Registrasi..


proses Akhir Registrasi..


Penambahan User pada System ClearOS..



Akan lebih menarik jika modul lain dapat dieksplore sendiri..

Sebagai salah satu distribusi Linux, ClearOS cukup mudah untuk diaplikasikan sebagai router. Proses instalasi juga dapat dilakukan dengan cepat dan mudah untuk dipahami meskipun instalasi dilakukan oleh user pemula.

Sebagai distribusi yang dapat diperoleh dan digunakan secara gratis, ClearOS cukup handal dan stabil. Implementasi yang dilakukan penulis dalam beberapa bulan terakhir belum menemukan trouble yang berarti pada router ClearOS. Masalah yang pernah dialami hanya hardware failure, bukan pada fungsi router.

Secara garis besar penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
  • Linux sebagai sistem operasi yang gratis, stabil dan lebih tahan terhadap serangan virus maupun spyware jika dibandingkan dengan sistem operasi Windows, baik pada sisi server/router maupun desktop/workstation.
  • Pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian lisensi, karena pada umumnya Linux bebas dari biaya lisensi, demikian juga dengan ClearOS.
  • Remote Access terhadap router ClearOS dapat dengan mudah dilakukan melalui Web-based maupun console.